Masih ingat dengan seruan “Dua Anak Lebih Baik” yang jadi moto program Keluarga Berencana (KB) sejak akhir tahun 70-an? Moto ini sangat membekas di benak masyarakat meski kampanyenya itu sendiri sempat meredup setelah era reformasi. Nah berhubung saat ini pemerintah berwacana untuk kembali menggalakkan kembali program KB, yuk cari tahu dulu tentang maksud dari program tersebut beserta manfaat keluarga berencana dari kacamata medis.
Apa itu program keluarga berencana?
Keluarga Berencana atau yang lebih akrab disebut KB adalah program skala nasional untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk di suatu negara. Sebagai contoh, Amerika Serikat punya program KB yang disebut dengan Planned Parenthood.
Program KB juga secara khusus dirancang demi menciptakan kemajuan, kestabilan, dan kesejahteraan ekonomi, sosial, serta spiritual setiap penduduknya. Program KB di Indonesia diatur dalam UU N0 10 tahun 1992, yang dijalankan dan diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Wujud dari program Keluarga Berencana adalah pemakaian alat kontrasepsi untuk menunda/mencegah kehamilan kehamilan. Berikut alat kontrasepsi yang paling sering digunakan:
- Kondom
- Pil KB
- IUD
- Suntik
- KB implan/susuk
- Vasektomi dan tubektomi (KB permanen)
Manfaat keluarga berencana (KB)
Program keluarga berencana tidak semata-mata dibuat untuk memenuhi target pemerintah saja. Jika dilihat dari kacamata medis, program ini sebenarnya memiliki banyak keuntungan bagi kesehatan setiap anggota keluarga. Tak hanya ibu, anak dan suami juga bisa merasakan efek dari program ini secara langsung.
Berikut berbagai manfaat menjalankan program keluarga berencana:
1. Mencegah kehamilan yang tak diinginkan
2. Mengurangi risiko aborsi
3. Menurunkan angka kematian ibu
4. Mengurangi angka kematian bayi
5. Membantu mencegah HIV/AIDS
6. Menjag kesehatan mental keluarga
Meski pahit untuk didengar, kenyataannya tidak semua anak hasil kehamilan di luar rencana tergolong sejahtera lahir batin selama hidupnya. Kehamilan yang tidak diinginkan berpotensi merampas hak anak untuk bertumbuh kembang secara maksimal dari segala aspek, mulai dari tumbuh kembang secara biologis, sosial, dan pendidikan.
Ingat, setiap anak yang dilahirkan dari rahim seorang ibu berhak untuk mendapatkan kasih sayang yang tulus dari orangtua. Jadi, tentu saja kehadiran buah hati perlu dipersiapkan secara matang.
Di sisi lain, wanita juga sangat rentan mengalami depresi saat hamil dan setelah melahirkan. Apalagi jika kehamilan tersebut terjadi pada usia belia atau bahkan ketika Anda dan pasangan belum siap memiliki anak. Pria pun juga sudah terbukti bisa mengalami depresi selama istrinya hamil atau melahirkan, karena belum siap secara fisik, finansial, hingga mental untuk menjadi seorang ayah sekaligus kepala keluarga.
Inovasi KB di PMB ARYA
Dalam rangka membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi, maka PMB ARYA mendapatkan inovasi untuk layanan KB di PMB ARYA. Melalui program INOVASI KB PMB ARYA, bunda dan pasangan bisa menentukan sendiri jenis alat kontrasepsi yang bunda inginkan. PMB ARYA akan memberikan layanan KB tepat setelah bunda melahirkan di PMB ARYA dan GRATIS untuk layanan KB tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut bunda bisa klik http://bit.ly/PMBARYABidanErly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar